Kamis, 29 Agustus 2013

'Buku Baru Ilana Tan'

'Buku Baru Ilana Tan'

408495_10151455739834923_1441832496_n
 Yup, ini adalah buku terbaru Ilana Tan, aku tidak mengatakan ini novel karena memang buku ini bukan berisi novel seperti karya Ilana Tan terdahulu. Buku ini hanya berisi kumpulan kutipan-kutipan dari novel empat musim Ilana Tan terdahulu. Aku pribadi lumayan kecewa tentu saja karena aku mengharapkan novel tentu saja bukan hanya kutipan-kutipan. Walau tentu saja harus kuakui pastinya kutipan-kutipan dari Ilana Tan manis-manis tapi entahlah agak malas untukku mengoleksi buku ini. Walaupun aku penasaran dengan isi buku ini. Yah, semoga ada seseorang yang baik hati mau memberi gratisan buatku #tetepjiwagratisan x))
Berikut ini yang Ilana Tan rasakan tentang buku terbarunya. Suka banget kata-kata Ilana Tan sederhana tapi manis :). Oia buku ini juga sangat tipis tapi harganya mahal banget. Karena nama besar Ilana Tan bukunya sampai mahal banget walau tipis :'(. Aku curiga bukunya memakai halaman warna tapi ga ada keterangan yang tertera, yah semoga saja. Mba Hetih yang jadi editor Ilana Tan juga bilang untuk novel masih ditulis Ilana Tan yang entah kapan akan selesai dan terbit. Aku masih setia menanti ko xD.



Pembaca yang baik, Ketika pertama kali aku menulis Summer in Seoul, gagasan untuk membuat tetralogi sama sekali tidak terpikirkan olehku. Summer in Seoul, yang pada awalnya memiliki judul yang sama sekali berbeda, kutulis untuk diikutsertakan dalam lomba. Karena aku tidak menang (hiks...), aku membongkar dan merapikan kembali cerita itu, mencari judul yang lebih menarik (terus terang saja, judul awalnya sangat mengerikan), lalu mengirimkannya kepada Gramedia Pustaka Utama. Hasilnya? Summer in Seoul pun diterbitkan. Hore!
 Setelah itu, aku mulai memikirkan buku berikut. Dan Tara Dupont, yang pertama kali muncul di Summer in Seoul sebagai tokoh sampingan, terlihat seperti karakter yang menarik. Dia terkesan seperti seseorang yang punya banyak cerita. Jadi aku pun menghampirinya dan membiarkannya bercerita.  
Ide untuk membuat tetralogi muncul setelah Autumn in Paris selesai ditulis. Saat itu aku berpikir, ”Karena sudah ada musim panas dan musim gugur, sebaiknya aku melanjutkan dengan musim dingin dan musim semi. Baiklah, sekarang apa yang harus kutulis untuk cerita musim dingin?” Langsung saja, Ishida Keiko melangkah maju dan bertanya apakah aku bersedia menulis cerita tentang dirinya. Aku tidak mungkin menolak kesempatan itu.
 Di tengah-tengah penulisan Winter in Tokyo, aku sadar bahwa setelah ini aku harus menelusuri kehidupan kembaran Keiko, Naomi, yang hanya pernah diungkit-ungkit namun tidak pernah terlihat. Banyaknya kemungkinan alur cerita yang bisa diberikan Naomi yang misterius menegaskan keputusanku untuk mengikutinya dan menulis kisah hidupnya. 
Masing-masing penulis memiliki cara tersendiri dalam menulis. Aku pun begitu. Aku tidak membuat rencana atau kerangka ketika menulis. Satu cerita hanya diawali satu ide sederhana, lalu aku menunggu ide itu berkembang dengan sendirinya. Aku mengamati ke mana alur cerita itu mengalir dan menulis mengikuti aliran itu. Aku tidak pernah menyuruh tokoh-tokohku melakukan tindakan tertentu atau mengucapkan kata-kata tertentu. Aku hanya menempatkan mereka dalam suatu keadaan, lalu melihat apa yang mereka lakukan dan apa yang akan mereka katakan. Karena ini kisah mereka, bukan kisahku.
 Gramedia Pustaka Utama-lah yang pertama kali memberikan ide untuk membuat journal ini, dan dengan journal ingin aku ingin mengajak kalian mengenang kembali setiap kisah dalam keempat musim itu. Kuharap kalian bisa menemukan kutipan kesukaan kalian dalam journal ini. Silakan menambahkan kesan-kesan kalian sendiri di setiap halamannya.

Akhir kata, aku ingin berterima kasih atas dukungan kalian selama ini. Kuharap kalian menikmati kisah setiap musimnya sebesar aku menikmati menulis setiap patah kata dalam setiap kisahnya.

~ Ilana Tan ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar