Beda Tortor Mandailing dan Tapanuli Utara
TEMPO.CO, Medan - Tortor dan gendang, disebut gordang/gondang, memang telah dikenal luas sebagai tradisi di etnis Sumatera Utara. Namun di kalangan etnis suku wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara, kebudayaan dan alat musik itu memiliki perbedaan.
Ketua Lembaga Adat Sidimpuan, H. S. S. Baginda Tambangan Harahap, menegaskan ada perbedaan manortor, menari tortor, dan alat musik gendang antara suku Mandailing dengan suku Batak di wilayah utara. "Di Mandailing, gerakan tarian tortor itu lambat dan tidak ada hentakan. Gerakan itu berbeda dengan tortor di wilayah Tapanuli Utara," ujar Baginda kepada Tempo, Selasa, 19 Juni 2012.
Di Mandailing, kata dia, ada jenis-jenis tarian tortor. "Tortor Naposo Bulung, Ina, Ama dan Raja," kata Baginda juga Penasehat Dewan Kesenian Sumatera Utara. Di dalam gerakan tortor Mandailing, Baginda menyatakan ada tiga pakem yang dilakukan dalam gerakan, yakni gerakan sembah (hormat) kepada yang tua, kepada Tuhan, dan gerakan hormat kembali kepada yang tua. "Kalau di wilayah utara, saya kurang mengerti, tapi tortornya juga banyak," kata Baginda.
Ketua Lembaga Adat Sidimpuan, H. S. S. Baginda Tambangan Harahap, menegaskan ada perbedaan manortor, menari tortor, dan alat musik gendang antara suku Mandailing dengan suku Batak di wilayah utara. "Di Mandailing, gerakan tarian tortor itu lambat dan tidak ada hentakan. Gerakan itu berbeda dengan tortor di wilayah Tapanuli Utara," ujar Baginda kepada Tempo, Selasa, 19 Juni 2012.
Di Mandailing, kata dia, ada jenis-jenis tarian tortor. "Tortor Naposo Bulung, Ina, Ama dan Raja," kata Baginda juga Penasehat Dewan Kesenian Sumatera Utara. Di dalam gerakan tortor Mandailing, Baginda menyatakan ada tiga pakem yang dilakukan dalam gerakan, yakni gerakan sembah (hormat) kepada yang tua, kepada Tuhan, dan gerakan hormat kembali kepada yang tua. "Kalau di wilayah utara, saya kurang mengerti, tapi tortornya juga banyak," kata Baginda.
Tak hanya tarian tortor yang berbeda. Dikatakan Baginda, alat musik gendang atau gordang juga berbeda. "Mandailing gondang-nya berjumlah sembilan, di utara gondang-nya berjumlah tujuh," ujar Baginda. Secara ukuran juga berbeda, antara gondang di Mandailing dengan gondang etnis Batak di wilayah Tapanuli Utara.
Terkait polemik tortor dan Gordang Sambilan, Baginda menegaskan, tidak ada pengklaiman. "Komunikasi saya dengan Presiden PAHAM, Ramli dan tokoh Mandailing di Malaysia, Tamimi Siregar, tidak ada pengklaiman negara Malaysia atas kebudayaan itu," kata Baginda.
Sebelumnya, Presiden Persatuan Halak Mandailing-Malaysia (PAHAM), Ramli bin Abdul Karim, kepada Tempo menegaskan, mereka mengusulkan tor-tor dan Gordang Sambilan masuk ke Akta Warisan Kebangsaan, Malaysia. "Kebudayaan itu bisa digelar pada event pemerintahan," kata Ramli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar