Hidangan khas Tapanuli Selatan – Gurih Pedas Hidangan Tapanuli Selatan
Sama seperti namanya yang cukup unik ‘Rempah-Rempah’. Menu yang disajikan di restoran ini tak kalah unik, karena menyajikan hidangan berciri khas Tapanuli Selatan. Ada Sop Senggang Halimun dan Ikan Arsik yang segar dan kaya rempah!
Seperti biasa dalam rangka ulang tahun suami ada acara makan bersama. Awalnya saya mengusulkan untuk mengadakan acara makan-makan di sebuah rumah makan di Jl. Sabang, karena saya ingin mencoba menu-menu barunya. Tetapi ternyata suami sudah punya pilihan sendiri.
Maklum karena kantornya berada di daerah Senopati, sehingga apabila ada sesuatu yang baru pasti lebih dahulu mengetahuinya. Di daerah Senopati memang banyak resto baru bemunculan, ya salah satunya adalah resto Rempah-Rempah yang kami datangi ini.
Restoran ini menyajikan aneka makanan tradisional dan mengklaim sudah ada sejak tahun 1945. Berawal dari masakan keluarga yang berasal dari Tapanuli Selatan, melayani katering sebuah instansi dan semakin lama semakin berkembang dan sekarang menjadi bisnis rumah makan. Nah karena berasal dari keluarga Tapanuli, sebagian besar makanan yang disajikan juga berciri khas daerah di utara pulau Sumatera tersebut.
Restonya sendiri bergaya minimalis tradisional dengan aksen jaman dulu. Hiasan foto-foto tempo dulu yang masih hitam putih di dinding, pernak-pernik jaman dulu-salah satunya berupa setrika arang ayam jago dan gambar mainan tradisional seperti gasing, congklak, bekel berikut penjelasannya.
Di tengah ruangan terdapat kolam buatan yang berisi ikan serta kur-kura mungil, beserta air mancurnya. Sayup-sayup lagu-lagu instrumentalia menyemarakkan suasana. Untuk pelayanannya juga memuaskan, para pelayan memakai seragam dengan ikat kepala dari kain tradisional dan dengan sigap member kami informasi mengenai jenis makanan yang hendak kami pesan.
Untuk menu makanaan malam itu kami memesan Ikan Arsik yang berupa ikan mas tulang lunak ala Tapanuli dimasak dengan bermacam rempah sehingga menghasilkan rasa yang khas. Bebek Bengil setengah ekor dipesan karena tertarik dengan penampilannya dan juga karena bebek merupakan menu favorit saya. Bebeknya digoreng kering, dagingnya empuk dengan sambel yang berupa potongan cabe rawit dan bawang merah.
Selain itu resto ini memiliki banyak masakan dengan bahan kepah yaitu kerang laut. Menu kepah yang kami pesan adalah Kepah Bakar, yaitu kepah laut manis yang dibakar dengan bumbu rempah manis dengan rasa pedas samar-samar. Untuk sayurnya, pesanan standar, Tumis Kangkung Tauco. Oiya, pesan juga satu jenis sambal kalau nggak salah sambal sereh.
Sajian minumnya teh poci, es lemon sereh dan es kopi moka, nggak lupa dessertnya Es Pisang Ijo dan ditutup dengan Tape Bakar Keju. Tape bakarnya enak, tapenya pulen dan legit dengan taburan gula merah cair dan keju.
Selain itu masih banyak lagi sajian masakan dengan nama yang unik-unik. Misalnya saja Sop Senggang Halimun, yang berupa sop daging iga dari sumatra timur dengan memakai lada hitam, Ikan Asam Padeh, Balado Limbat yang berupa sajian dari ikan limbat dengan bumbu balado. Sedangkan Abon Tembakau Deli ternyata adalah irisan daging sapi yang digoreng dengan bumbu ketumbar, sayur asam kepah, sayur nangka lodeh, nasi tutug cianjur, serta bermacam-macam nasi goreng.
Untuk pelepas dahaga yang unik ada jus sejuk raja, jus Ken Dedes, Kemarau Lombok dan Sunset Bali yang semuany berupa campuran dari bermacam buah-buahan. Pokoknya jangan cuma penasaran mendingan cobain saja sendiri dengan berkunjung ke restoran ini!
Restoran Rempah-Rempah
Jl. Senopati Raya No. 60
Jakarta Selatan
Telp: 021-7254352
Jl. Senopati Raya No. 60
Jakarta Selatan
Telp: 021-7254352
Medan- Wisata kuliner wajib dilakukan bila Anda berkunjung ke Medan. Ibu kota Sumatera Utara ini memiliki bermacam makanan khas daerah yang menggugah selera.Ikan salai gulai, ikan haporas sambal, dendeng, ikan mas arsik, sambal pati petai, dan daun ubi tumbuk adalah sebagian kecil sajian Rumah Makan Tapanuli Selatan yang bisa dijumpai di Medan. Salah satu rumah makan yang dikenal andal dalam menyajikan berbagai masakan khas Tapanuli Selatan adalah Rumah Makan Padang Sidempuan. Enam belas tahun berkiprah pada bisnis kuliner tradisional, membuat rumah makan yang dirintis Chatimah Lubis ini dikenal luas hingga ke luar Sumut.Setiap harinya rumah makan yang berada di Jalan Sisingamaraja, Simpang Marendal, Medan, itu menyajikan berbagai menu favorit. Menurut Chatimah, ikan salai gulai merupakan menu paling favorit di rumah makan miliknya itu. Ikan limbat yang diambil dari Sungai Batang Toru yang diasapi dengan kayu hutan menyajikan rasa gurih di lidah penikmat masakan tradisional. ”Kelezatannya semakin terasa karena sebelum digulai, ikan asap ini harus kembali dibakar sehingga seluruh aroma dan rasanya keluar,” katanya.Untuk membuatnya, cukup disiapkan bumbu gulai biasa, ditambah dengan taburan bawang batak, bawang prei, dan satu bumbu rahasia lagi. ”Bedanya, bumbu ikan salai gulai di sini tidak menggunakan bawang merah, melainkan diganti dengan bawang,” ujarnya. Menurut dia, bawang batak memberikan efek wangi pada makanan sehingga menimbulkan gairah makan bagi yang menciumnya.Adapun bawang prei berfungsi menghilangkan bau anyir pada ikan. Lain dengan menu ikan salai gulai. Menu tersebut istimewa karena tersaji dengan ikan segar. ”Masakan Tapanuli Selatan selalu identik dengan ikan yang sudah diasapi, tapi ikan mas gulai disajikan ikan segar,”ujar Chatimah. Cara memasaknya hampir sama dengan ikan mas arsik dari Toba. Namun, masakan tersebut tidak menggunakan buah andalima yang getir. Selain itu, ikan mas arsik ala Tapanuli Selatan ini juga menggunakan santan, berbeda dengan ikan arsik dari Toba.”Ikan arsik khas Toba biasanya dimasak tanpa dibersihkan terlebih dahulu sisiknya. Namun, di sini harus dibersihin seluruhnya sebelum dilumuri bumbu dan digulai sampai matang. Setelah matang pun, tidak boleh dibuka supaya keharumannya tetap terjaga,” katanya. Menu favorit lain dari rumah makan tersebut adalah sambal pati petai. Meski berbahan dasar petai, menu kali ini rasanya manis ketika dicicipi. Hal tersebut dikarenakan sambal ini menggunakan pati santan dalam membuatnya.Adapun beberapa bahan yang digunakan adalah petai, pati santan, ikan teri asin, bawang batak, batak prei, dan bumbu gulai lainnya. Pati santan yang dimasak hingga mengeluarkan minyak benar-benar memberikan rasa nikmat. Perempuan yang hijrah ke Medan sejak 1966 itu menuturkan, pengujung yang tidak menyukai petai, juga bisa menikmati ikan teri Medan yang terkenal gurih. Adapun menu favorit lainnya yang tidak kalah sedap untuk dinikmati adalah ikan haporas.Ikan asap berukuran kecil ini dapat dilahap seluruhnya karena tulang-tulangnya sangat rapuh. ”Sulit sekali memakan ikan ini kalau dimasak segar karena durinya yang banyak. Namun, setelah diasapi, durinya menjadi rapuh dan enak disantap,” ungkapnya. Sambal ikan ini juga berbeda dengan sambal biasa, lebih kering. Menurut ibu tujuh anak tersebut, rahasianya karena sambal ikan haporas tidak menggunakan bawah merah ketika memasaknya, melainkan hanya ditaburi bawang prei dan bawang batak.Selain menyajikan lauk, rumah makan tersebut juga menyediakan sayuran khas Tapanuli Selatan, daun ubi (singkong) tumbuk. Cara membuatnya daun ubi dan bumbu gulai ditumbuk, lalu dimasak bersama santan. Tidak lupa ikan salai yang dihancurkan dijadikan rencah untuk penambah rasa. Ehmm…sedap.Sumber : www.seputar-indonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar