Minggu, 02 Desember 2012

TIGA HATI DALAM SATU CINTA


TIGA HATI DALAM SATU CINTA
Karya Sunshina Lavender

ShinaWulansari, wanita sebatang kara sejak umur belia. Kini dia menjadi wanita karier dan bekerja diperusahaan fasion ternama, tapi dia tidaklah single lagi karena sudah menikah dengan seorang diploma yang bernama Vikky Pramudia dari hasil perjodohan yang untuk menepati janji pada sahabat lamanya. Menikah tanpa cinta membuat keduanya canggung ketika berada dirumah apalagi pernikahan mereka baru masuk bulan kelima, namun demi membahagiakan keluarga mereka berusaha menjalani pernikahan itu dengan ikhlas.
“Aku akan pulang malam karena ada kerjaan yang harus aku lembur, jadi jangan menungguku Shin dan maaf aku tidak bisa menjemputmu” ucap Vikky setelah menghabiskan makannya.
“Iya, aku bisa pulang sendiri Vik” ucap Shina.

-Dikantor Shina-
Shina mengerjakan desainnya bersama asistennya yang bernama Taura sejak pagi dan tinggal sedikit yang harus dikerjakan tapi sudah memasuki jam makan siang, keduanya berhenti sejenak dan turun untuk makan siang bersama rekan kerja yang lain.
“Bagaimana hubungan kalian memasuki bulan kelima Shin?” Taura membuka obrolan makan siangnya.
“Biasa saja. Dia juga ngomong seperlunya saja padaku. Dia juga lebih sering lembur, ketika weekend dia kadang juga ada kerjaan sepertinya memang sudah untuk kami bersatu dalam cinta”
“Jangan bicara begitu. Mungkin dia bukan orang yang pandai dalam mengungkapkan perasaannya jadi jangan berburuk sangka dulu pada suamimu.”
“Kamu sepertinya lancar-lancar saja dengan suamimu”
“Aku malah jenuh karena setiap hari dia perhatian, kalau dia berkata cinta rasanya malah aneh sekali”
“Hmmm… mungkin kami masih perlu adaptasi lagi”
 
-Dikantor Vikky-
Vikky sedang mengetikan jari-jarinya dengan lincah pada Keyboard laptop didepannya, menyelesaikan laporan tentang saham-saham perusahaan yang sedang berkembang.
Tok.. Tok.. Tok..
Seseorang mengetuk pintu ruangannya ketika dia masih menyelesaikan laporannya.
“Silahkan masuk”

Pintu terbuka, kemudian ada rekan kerjanya masuk kedalam ruangan.
“Maaf pak Vikky saya mau mengganggu sebentar, saya mengantarkan seketaris baru untuk anda. Perkenalkan dirimu”
“Selamat siang nama saya Wulan wijayanti, sebelumnya saya bekerja diperusahaan kontruksi”
Vikky mendongakan wajahnya dan tercengang melihat sosok ayu yang tengah dirindukannya sejak lama, sosok cinta pertamanya ketika duduk dibangku SMUnya. Rasa yang telah lama hilang kini bersemi lagi dalam hatinya melupakan bahwa kini dia tidak single lagi. Ada seorang istri yang ada disampingnya namun sosok cinta ini lebih berat untuk dilupakan.
“Bagaimana pak?”
“Ah iyaReno, dia bisa bekerja mulai besok. Tunjukkan apa yang harus dikerjakannya”
“Permisi pak kalau begitu”
***********

Matahari mulai menyinari tirai kamar tengah dihuni oleh dua makhluk yang masih bermalasan ditempat tidur karena hari ini adalah hari minggu. Shina membuka matanya karena terganggu dengan sinar yang menyilaukan menerpa wajahnya, melirik jam yang tergantung pada dinding didepannya kemudian menyibak selimutnya dan turun dari ranjang masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci tubuhnya sebelum turun kebawah menyiapkan sarapan untuk mereka.
Vikky menajamkan pengelihatannya dan menolah kesampingnya, tempat dimana istrinya tidur. Vikky mencium harum masakan dan yakin bahwa istrinya tengah membuatkan makan pagi untuk mereka. Tak menunggu lama Vikky langsung melesat kekamar mandi untuk mandi sebelum turun.
Vikky dan Shina menikmati sarapan sederhana mereka pagi ini dengan diam, hanya bunyi sendok dan garbu yang sedang berbenturan dengan piringlah yang menggema dalam sunyinya suasana.
“Vik aku ada kerjaan diluar kota selama 2 minggu, kamu tidak apa-apakan aku tinggal. Tapi kalau kamu keberatan aku bisa minta diganti tugas?” tanya Shina meminta izin pada sang suami.
“Aku tidak keberatan kalau itu memang tugasmu” jawab Vikky seperlunya.
“Iya, terima kasih atas pengertianmu”
“Sama-sama”

Shina pergi keluar kota bersama dengan asistennya Taura untuk menyelesaikan tugas yang kantor yang dipercayakan kekeduanya. Sedangkan Vikky dikantor semakin dag dig dug karena setiap hari harus bertemu dengan mantan pacarnya sekaligus cinta pertamanya yang sangat susah untuk dilupakan.
“Vik pulang kantor apa kau ada acara lain?” tanya Wulan sambil menyerahkan beberapa berkas untuk ditandatangani.
“Tidak ada,” jawab Vikky singkat.
“Aku ingin mengajakmu makan diluar sekalian mengenang kita dulu. Istrimu belum pulangkan dari tugasnya diluar kota?”
“Masih minggu depan pulangnya, bolehlah kita makan bersama”

Jangan terlalu mendalami tentang cinta..
Bila tak bisa menerima kegagalan..
Cinta bisa membuat orang bahagia dan juga terluka..
Disakiti menyakiti hati..
Jangan pernah setia bila berujung menyakitkan…
Sia-sia setia bila harus slalu terluka..
Mungkin karna setia cinta takkan pernah akan bahagia..
Tapi karna mendua cinta kan berakhir bahagia..
Karna cinta yang bisa membuat bahagia..
Karna cinta yang bisa membuat bahagia..

Makan malam yang terasa hangat untuk Vikky karena dia makan malam bersama mantan kekasihnya, Vikky merasa bahagia sekali berbeda jika dia bersama istrinya. Hanya canggung dan biasa saja namun walau bagaimanapun tidak bisa dipungkiri kalau Vikky juga mulai menyayangi istrinya.
“Vik kalau aku boleh jujur, aku sangat sayang padamu dan juga masih mencintaimu, namun sepertinya aku kembali disaat semuanya sudah terlambat”
“Aku juga masih sayang padamu, namun walau bagaimanapun aku juga sayang pada istriku”
“Kita diam-diam saja dibelakang istrimu, cukup dengan sayangmu saja. Aku tidak akan minta lebih dari sayang”
“Tapi pasti akan ada yang terluka Wulan”
“Kalau aku yang terluka tak apa Vik, kita pacaran tidak usah pakai perasaan cukup sayang saja”
“Tapi…”
“Please! Vik aku benar-benar masih cinta padamu dan kau juga jadi tak apa kita main belakang”
“Baiklah.
+++++++++++

Kau kira tak menyakiti aku , Pabila dia menelponmu
Meskipun kau tlah resmi milikku, karna dia bekas pacarmu..
Kau kira hatiku tak cemburu, saat dia bersamamu..
Ku tau terulang masa lalu saat dia jadi pacarmu..
Jujur saja aku takut nanti, kisah kasih masa lalu terulang lagi..
Tak rela sungguh ku tak rela, bila nanti ku harus kehilanganmu..
Masa lalu biarlah masalalu..
Jangan kau ungkit jangan ingatkan aku..
Masa lalu biarlah masa lalu..
Sungguh hatiku tetap cemburu..

Shina sudah kembali dari luar kota dan beraktifitas kembali seperti biasa, namun kadang dia merasa ganjal dengan suaminya yang sekarang jadi acuh tak acuh padanya bahkan pulang kantor Shina harus naik bis. Awalanya Shina menanggapinya dengan biasa namun setelah mengetaui rahasiayang dipendam suaminya dan masalalunya yang hanya suaminya dan tuhan yang tahu juga buku harian yang bersampul coklat yang tak sengaja dia temukan ketika memasukan lipatan baju ke lemari, buku itu terselip dibawah tumpukan baju.
Dikantor Shina tidak mau mencapur adukkan masalah keluarganya dengan masalah dikantor, walau perselingkuhan suaminya itu sangat mengganggu fikirannya .
“Kau kefikiran apa Shin, kinerja dan moodmu sering turun ku lihat”
“Suamiku tak pernah menyisakan hatinya untukku Ta, dihatinya tetap cinta pertamanya sewaktu Smu”
“Jangan berburuk sangka dulu. Bagi seorang pria cinta pertama memang sulit dilupakan tapi bukan berarti dia tidak mencintaimu kan. Cinta terakhir itulah cinta sejati”
“Tapi buku hariannya tidak mungkin menipukan? Lagipula kami menikah juga dijodohkan”
“Aku tidak tau. Lebih baik kau tanya saja dia tapi ingat jangan emosi”
“Iya, nanti aku akan menanyakannya” Shina menghela nafas panjang.

Vikky pulang jam 9 dengan hati yang lumayan tidak menyenangkan karena dia tadi tidak bisa bersenang-senang dengan Wulan, karena ketika masih senang-senang Wulan mendapat telepon dan harus segera pulang.
Ketika masuk dia terkejut karena istrinya yang biasanya sudah tidur ketika lembur kini masih duduk menyalakan televisi. Vikky duduk disebelahnya hingga membuat istrinya yang sedang menonton kaget.
“Aku tidak dengar kau membuka pintu?” ucap Shina menolehkan wajahnya kearah suaminya yang terlihat lelah.
“Aku pelan-pelan karena ku fikir kau sudah tidur, biasanya kau jam 9 sudah tidur” ucap Vikky sedikit bingung.
“Aku memang belum ingin tidur”
“Apa ada yang mengganggu fikiranmu Shin”
“Sangat banyak sekali” Shina kali ini berkata dengan nada ditekan.
“Kenapa? Apa aku berbuat sesuatu yang membuatmu kesal”
“Tidak. Aku hanya ingin bertanya saja? Apa kau tidak menyukaiku Vik setelah hampir setahun kita menikah?” tanya Shina menatap Vikky dalam.
“Aku….” Vikky tergagap ketika akan menjawab.
“Kau tidak mencintaiku bukan karena dihatimu hanya Wulan? Aku juga tidak tau sejak kapan rasa sayangku ini tumbuh tapi bisakan kau ceraikan aku. Besok aku akan pergi dari sini karena rumah ini pemberian ibumu” ucap Shina mematikan Tv dan beranjak pergi menuju kamar mereka meluapkan rasa sakit dihatinya hingga dia lelah dan tertidur.
Ketika Vikky masuk kamar Shina sudah tertidur menghadap beranda dan membelakanginya. “Huhf bukan aku tidak menyukaimu tapi hatiku susah melakukannya” Vikky menghela nafasnya karena tidak menduga istrinya mengetahui tentang hubungannya dengan cinta pertamanya. Kemudian Vikky masuk kamar mandi tuk membersihkan badannya dan kemudian tidur disamping istrinya.
Paginya ketika terbangun Vikky tidak mendapati istrinya, Vikky menyusuri tiap sudut rumah tapi tidak menemui sosok yang dicarinya. Shina menepati katanya untuk pergi dari rumah. Vikky menghubungi orangtuanya dan malah memarahi juga menyalahkan Vikky. Vikky bingung karena tidak kenal dengan teman kantor juga sahabat dekat wanita yang menjadi istrinya. Resepsionis kali ini membungkuk minta maaf kepada Vikky karena Shina sedang sibuk dan tidak bisa diganggu, Taura iba melihat ini karena dia dan recesionis selalu berkata Shina sibuk atau tidak ditempat ketika Vikky datang, setelah Vikky pergi keluar kantor barulah Shina muncul dari persembunyiaannya.
“Dia sudah pergi” ucap Taura meminta temannya keluar.
“Syukurlah. Makasih ya” ucap Shina menghela nafas lega. “Ayo Ta kita makan siang aku sudah lapar” ajak Shina menarik tangan Taura.
“Mau sampai kapan kau sembunyi, sudah sebulan lebih kau meninggalkan rumahmu dan tinggal diapartement”
“Aku masih belum siap bertemu dia. Dia paling hanya merasa serba salah saja padaku”
“Kapan kau akan siap? Ingat anakmu nanti butuh ayahnya. Kau bahkan akan berdosa memisahkan mereka Shin”
“ Aku masih ingin sendirian lagipula dia tidak mencintaiku kasihan anakku kalau hidup tanpa kasih sayang ayahnya yang mencintai wanita lain”
“Ya sudah terserah kau saja Shin, tapi hubungilah dia walau Cuma sekali. Paling tidak kabari dia kalau kau baik-baik saja"
“Nanti saja sepulang kerja”


Taukah sayang disaat ini aku kangen sama kamu
Setiap malam aku tak mengerti tak berhenti memanggil namamu
Dan saat aku mulai terlelap sejuta wajahku hadir dimimpiku
Dan saat pagi membangunkanku menyadarkan aku terlalu merindu
Sayang aku kangen sama kamu

Vikky merasa rindu pada istrinya yang setiap hari membangunkannya dengan halus dan menyiapkan semua keperluannya, walau masih mencintainya cinta pertamanya tapi ada sisi lain dari istrinya yang membuatnya yakin bahwa dia juga mencintai istrinya.
Pip.. pip..
Hpnya bergetar menampilkan panggilan dengan wajah sosok yang beberapa waktu ini dirindukannya, dengan segera saja diangkatnya telpon itu.
“Shin dimana kau sekarang? Pulanglah aku akan menjemputmu”
“Aku baik-baik saja disini. Aku belum bisa pulang sekarang aku masih ingin menyendiri dulu.”
“Please! Pulanglah apa kau tak merindukanku, mama juga papa”
“Hem. Aku merindukan kalian tapi aku belum bisa pulang sekarang karena aku masih ingin menenangkan hatiku.”
“Shin maafkan aku.”
“Iya, aku sudah memaafkanmu”
“Bisakah kita bertemu malam ini, aku mau mengajakmu makan malam. Please!”
“Oke, tapi tidak lebih dari jam 9 ya”
“Ok”

-Makan malam-
Suasana canggung antara suami istri yang tengah memakan steak dengan diamnya, tak ada yang memulai. Yang satu bingung mau bicara apa yang satu Cuma diam menikmati makanannya sambil sesekali melirik orang didepannya. Vikky yang jenuh dengan suasana langsung membuka omongan terlebih dulu.
“Kau tidak mau pulang denganku nanti, aku tidak enak tidur sendirian”
“Tidak sekarang. Aku masih sibuk dan tempat tinggalku juga dekat dengan kantor”
“Kau masih marah denganku sampai kau tidak mau pulang. Kau niat mengajakku cerai”
“Bukannya cerai adalah keputusan yang terbaik untuk hidup kita”
“Ayolah jangan tinggalkan aku yang mulai terbiasa denganmu. Aku ingin hidup denganmu dan membina keluarga kecil yang bahagia denganmu”
“Yakin dengan ucapanmu, lalu wanita itu?!”
“Aku Cuma menyayanginya sebagai just friend. Waktu itu ku kira aku masih mencintainya tapi ternyata bukan. Mungkin dia memang cinta pertamaku tapi kamulah cinta terakhirku”
“Jangan membual padaku karena tidak akan mempan”
“Aku tidak membual inilah yang sebenarnya aku rasakan. Memang awalnya aku tidak mencintaimu bagaimana mungkin aku yang seorang pengusaha yang sibuk dan senang hidup bersenang-senang harus menikah dengan dijodohkan. Tapi lambat laun setelah kita menikah aku mulai berfikir kapan aku akan dewasa dan membahagiakan keluarga bila aku terus bersenag-senang tanpa memikirkan kehidupan. Maka dari itu maukah kamu membantuku mencintaimu”
Shina terharu melihat kesungguhan suaminya mengungkapkan semuanya, wajah lembut juga mata teduhnya menunjukkan keseriusan yang mendalam. Shina menganggukan kepala sebagai persetujuan.

Sinar matahari mulai menyapa musim indah pagi ini, senyuman manis terukir jelas diwajah Vikky melihat sosok istrinya yang masih terlelap disampingnya. Tak bosan-bosan Vikky memandanginya hingga Shina membuka matanya.
“Kau sudah bangun dari tadi ya? Kenapa tidak membangunkan aku” kesal Shina.
“Aku hanya ingin memandangimu lebih lama, hehehe…”
“Sejak kapan kau menjadi genit dan gaje begini Vik”
“Sejak aku memintamu kembali padaku”
“Kau ini lebih pantas jadi raja gombal sekarang”
“Aku cinta kamu Shin”
“Hem, sama aku juga mencintaimu”
+++++++

Dilain tempat kini Wulan terasa sunyi setelah tak berhasil membuat mantan pacarnya kembali, walau tau semua karena kesalahannya yang dulu meninggalkan Vikky demi kuliah dan kariernya. Namun ketika Wulan kembali ternyata Vikky dimiliki oleh orang lain hingga membuat Wulan hancur. Itulah cinta ketika dia ingin memiliki maka ia juga harus siap kehilangan cintanya, Wulan pernah memilih meninggalkan Vikky jadi dia mesti siap kehilangan Vikky yang telah lama ditinggalkan.

--End--
Jangankan lelaki biasa..
Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita..
Tanpa mereka, fikiran dan perasaan lelaki akan resah..
Masih mencari walau ada segalanya..
Apa yang ada didalam syurga..
Namun Adam tetap rindukan Hawa..
Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok..
Untuk diluruskan olih lelaki..
Tetapi seandainya lelaki itu tidak lurus..
Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah..
Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa oleh Allah..
Didiklah mereka dengan panduan darinya..
Jangan coba menjinakkan mereka dengan harta..
Kerana nantinya mereka semakin liar..
Jangan hiburkan mereka dengan kecantikan..
Kerana nantinya mereka semakin derita..
Kenalkan mereka kepada Allah..
Zat yang kekal..
Disitulah punca kekuatan dunia.
Akal senipis rambutnya tebalkan ia dengan ilmu..
Hati serapuh kaca kuatkan dengan iman..
Perasaan selembut sutera hiasilah dengan ahlak..
Suburkanlah ia karena dari situlah nantinya mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rabb.
Bisikan ketelinga mereka bahawa kelembutan bukan satu kelemahan..
Ia bukan diskriminasi Allah..
Sebaliknya disitulah kasih dan sayang Allah.
Wanita yang lupa akan hakikat kejadiannya..
Pasti tidak akan terhibur..
Dan tidak akan menghiburkan..
Tanpa iman ilmu dan akhlak mereka tidak akan lurus...
Bahkan akan semakin membengkok..
Itulah hakikatnya andai wanita tidak kenal Rabbnya.
Bila wanita menjadi durhaka..
Pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara..
Lelaki pula jangan mengharapkan ketaatan semata mata..
Tapi binalah kepimpinan..
Pastikan sebelum wanita menuju Ilahi..
Pimpinlah diri kepadanya..
Jinakkan diri kepada Allah..
Niscaya akan jinaklah segala galanya dibawah pimpinanmu..
Janganlah mengharapkan isteri semulia Fatimah Az Zahra r.a.
Seandainya dirimu tidak sehebat saidina Ali karamallahuwajhah...


DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/10/tiga-hati-dalam-satu-cinta-cerpen-cinta.html#ixzz2DxbCG99K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar